JAKARTA: PT Pelindo II diharapkan dapat menggandeng operator pelayaran maupun perusahaan bongkar muat swasta nasional jika pemerintah benar-benar menugaskan BUMN itu untuk membangun infrastruktur terminal peti kemas Kalibaru.
Ketua Umum Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan operator pelayaran dan perusahaan bongkar muat nasional sebaiknya diberikan kesempatan untuk berinvestasi di terminal Kalibaru.
Langkah ini, katanya, akan memberikan ruang kepada pengusaha domestik untuk bersaing di sektor pelayanan peti kemas ekspor dan impor. “Sebagai terminal operator, swasta nasional mampu melakukannya,” katanya, hari ini (02/02).
Dia menjelaskan saat ini perusahaan bongkar muat dan pelayaran mulai banyak yang menggenjot investasi untuk membantu operator pelabuhan meningkatkan pelayanan, terutama dalam mengangkat tingkat produktivitas.
Pelindo II saat ini paling berpeluang membangun terminal Kalibaru sebab perseroan tersebut yang menginisiasi proyek yang diperkirakan menelan Rp17 triliun atau membengkak dari proyeksi sebelumnya Rp11,7 triliun.
Dalam desain PT Pelindo II yang diajukan kepada pemerintah, terminal peti kemas Kalibaru dibangun berkapasitas 4,5 juta TEUs dan draf 20 meter.
Selain itu, PT Pelindo II akan memperluas alur pelayaran ke pelabuhan dari sekarang sekitar 150 meter dan bisa dilalui satu kapal menjadi 300 meter sehingga bisa dilalui dua kapal sekaligus. (Bsi)