TRANSPORTASI MASSAL: Pemda Pertahankan Desain MRT

JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan desain kontruksi pembangunan mass rapid transit ruas Lebak Bulus-Bunderan Hotel Indonesia tetap seperti semula dan tidak ada perubahan.

Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Pemprov DKI Cucu Ahmad mengatakan penetapan desain konstruksi pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta melibatkan pakar dan telah disetujui Japan International Coorperation Agency (JICA) sebagai pemberi pinjaman.

“Desain konstruksi MRT Jakarta yang ada saat ini telah melalui rangkaian studi yang panjang dan komprehensif oleh berbagai ahli baik dalam dan luar negeri. Proyek MRT juga sudah ada Amdalnya,” katanya di Jakarta hari ini.

Dia mengatkan hal itu menanggapi aksi unjuk rasa warga dari sepanjang jalan Raya Fatmawati Jakarta Selatan, yang keberatan desain jalur MRT berupa jalan layang dan mendesak agar diganti menjadi bawah tanah.

Menurutnya, tuntutan warga tidak bisa dipenuhi karena desain jalur MRT pada ruas Lebak Bulus ke jalan Sisingamangaraja yang menggunakan konstruksi jalan layang, dan jalan Sisingamangaraja ke Bundaran HI dengan konstruksi bawah tanah merupakan pilihan terbaik menurut hasil kajian para ahlinya.

Dia mengatakan alasan penetapan dibuat layang itu karena jalur Lebak Bulus-Sisingamangaraja dengan pertimbangan tentang dampak lalu lintas selama periode konstruksi.

Adapun dampak lalu lintas akan lebih besar jika di jalur itu dibangun bawah tanah, karena secara teknis konstruksi akan membutuhkan lahan kerja lebih luas sehingga sebagian besar jalan harus ditutup.

Sebab, jika dengan struktur layang maka secara teknis konstruksi, selama pembangunan dapat tetap dipertahankan 4 jalur jalannya.(msb)