Bandung, 10 Juni 2021
Bandung – Ketua Asosiasi?Logistik?Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita?menilai pemulihan daya beli masyarakat menjadi kunci sukses kebangkitan sektor logistik. Dia mengatakan kunci menumbuhkan kembali daya beli masyarakat tergantung pada kebijakan pemerintah. “Kalau pemerintah bisa menumbuhkan daya beli masyarakat kembali pada bulan Agustus dan seterusnya makan berangsur-angsur logistik akan mulai bergerak mengikuti industri dan perdagangan yang tumbuh,” kata dia, Minggu 7 Juni 2020. ?Dia berharap?perusahaan-perusahaan logistik dapat beradaptasi dengan fase kenormalan baru yang ada. Para perusahaan ini perlu membentuk digitalisasi dari proses logistiknya, meningkatkan SDM logistiknya dengan berbagai pelatihan hinga?menjajaki bisnis logistik model baru. Perusahaan-perusahaan logistik, kata dia, perlu melihat pelanggan dan kliennya setelah fase pandemi virus corona dan new normal.?Karena ada perusahaan yang berubah dan ada yang tetap untuk bisa menyesuaikan bisnis model logistik sesuai dengan para pelanggannya.
Menurutnya, sektor logistik sudah mulai terkonstraksi sejak Januari 2020 karena penurunan impor dan ekspor dari dan ke China terjadi pada Januari 2020, China mulai melakukan lockdown dan libur Tahun Baru China yang berlanjut sampai Maret 2020. Sejak Maret 2020, sektor-sektor logistik yang melayani industri atau perdagangan terhenti karena Covid 19 juga berdampak. Hingga Mei 2020, sektor logistik yang melayani sektor yang masih bergerak atau naik karena Covid-19 yang masih bisa menjalankan bisnisnya, seperti pendukung sektor e-commerce, FMCG (fast moving consumer goods) dan F&B walaupun pertumbuhannya lebih rendah dari kondisi normal. “Mulai Juni sampai Agustus mungkin, diperkirakan sektor logistik secara keseluruhan juga akan berkurang lagi karena daya beli masyarakat yang semakin lemah sehingga semua sektor?industri dan?perdagangan?akan terkena dampaknya termasuk sektor yang pada Maret sampai Juni 2020 masih bisa bergerak karena Covid-19,” urainya.
Smber:
Reporter:?Bisnis.com
Editor:?Ali Akhmad Noor Hidayat
https://bisnis.tempo.co/read/1479764/luhut-minta-oksigen-industri-dikonversi-ke-medis-bisa-dapat-1-700-ton-sehari