SURABAYA: PT Pelindo III akan memulai program revitalisasi dan penataan dedicated terminal untuk dermaga Nilam, Jamrud dan Mirah di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada tahun ini, dengan biaya sekitar Rp1,8 triliun.
Program revitalisasi dan penataan dedicated terminal khusus itu dilakukan untuk menyinergikan dengan program pembangunan Terminal Multi Purpose Teluk Lamong yang diharapkan selesai pada 2013, guna memperlancar proses bongkar muat barang dan menambah kapasitasnya.
Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Suryanto mengatakan pihaknya tengah menyiapkan proses revitalisasi sejumlah terminal, termasuk melakukan penataan sebagai terminal dedicated khusus, agar dapat memaksimalkan proses bongkar muat Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Program revitalisasi dan penataan dedicated terminal akan diberlakukan untuk dermaga Nilam, Jamrud dan Mirah. Program ini akan dimulai persiapannya sejak tahun ini [2011],” kata Djarwo kepada Bisnis, hari ini.
Djarwo menjelaskan sebenarnya sebelum memulai program revitalisasi dan penataan terminal itu, pihaknya juga telah berhasil melakukan program konversi dermaga Nilam Timur sehingga mampu meningkatkan kinerja bongkar muat.
“Proses konversi dermaga Nilam Timur yang dilakukan dengan merobohkan gudang eksisting dan disulap menjadi CY [Container Yard] seluas 4 hektare dan penambahan peralatan telah selesai, yang berdampak pada waiting time kapal peti kemas domestik dan kinerja bongkar muat,” ujarnya.
Untuk waiting time kapal peti kemas domestik, menurut Djarwo, menjadi lebih singkat dari semula 4 hari menjadi 1 hari.
“Khusus untuk kinerja bongkar muat peti kemas domestik dari 8-10 BCH
menjadi 18-20 BCH, ada peningkatan kinerja hingga 100%,” jelasnya.Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto mengatakan pihaknya memperkirakan kebutuhan alokasi dana untuk program revitalisasi dan penataan terminal dedicated di dermaga Nilam, Jamrud dan Mirah mencapai Rp1,8 triliun.
“Untuk tahap awal yang akan dikerjakan pada dermaga Jamrud, kini proses desain program revitalisasi dan penataan terminal dedicated Jamrud tengah disayembarakan. Insya Allah, tahun depan [2012] proyek di dermaga Jamrud akan dimulai proses konstruksinya,” kata Edi kepada Bisnis.
Program revitalisasi Nilam dan Mirah, lanjut Edi, akan dikerjakan secara berurutan dan simultan.
“Ini dilakukan tidak bisa sekaligus atau berbarengan, mengingat proyek TMTL [Terminal Multiporpuse Teluk Lamong] belum selesai, karena terkait kelancaran arus barang. Namun bila pada 2013 TMTL selesai dan beroperasi maka program revitalisasi dan penataan akan bisa lebih maksimal dikerjakan,” ujarnya. (k21/er)