Industri Pelayaran Dukung Ide Bank Khusus Infrastruktur

JAKARTA: Para pegiat industri pelayaran mendukung usulan Bank Indonesia untuk mendirikan bank khusus infrastruktur guna mendanai proyek-proyek strategis berbunga rendah yang wajib dikuasai negara.

Siswanto Rusdi, Direktur The National Maritime Institut (Namarin) mengatakan usulan mendirikan bank khusus infrastruktur perlu didorong karena Indonesia saat ini sedang membutuhkannya.

Menurut dia, ketiadaan bank khusus infrastruktur menyebabkan pembiayaan di sektor itu sulit berkembang sehingga pembangunan bidang ini berjalan lambat.

“Tetapi kami mengusulkan agar kapal dimasukkan ke dalam kelompok infrastruktur karena di negara manapun, kapal dikategorikan sebagai infrastruktur,” katanya kepada Bisnis, hari ini, 4 Januari 2012.

Dia menjelaskan bank khusus infrastruktur yang akan mengucurkan pembiayaan dengan bunga khusus akan banyak diminati oleh operator kapal yang selama ini belum menikmati pembiayaan berbunga rendah.

Kondisi itu, katanya, dapat meningkatkan daya saing kapal-kapal berbendera Merah Putih dalam merebut angkutan ekspor dan impor yang hingga kini 91% masih dikuasai kapal-kapal luar negeri.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan demi mempercepat pembangunan infrastruktur nasional, sudah saatnya pemerintah membentuk bank infrastruktur tersendiri.

Menurutnya, hampir di seluruh negara ada bank infrastruktur yang dibentuk untuk mendukung pendanaan infrastruktur jangka panjang. “Bentuknya sebenarnya bisa bank, bisa juga nonbank,” tuturnya.

BI sendiri diketahui sudah membuat sebuah kajian mengenai pembiayaan infrastruktur lewat bank infrastruktur.

Pembentukan lembaga pembiayaan infrastruktur tersebut hanya memerlukan undang-undang khusus karena pengaturannya tidak bisa disamakan dengan bank umum mengingat dana yang dikelola seluruhnya harus merupakan dana jangka panjang. (faa)

Sumber dan berita selengkapnya: http://www.bisnis.com/articles/industri-pelayaran-dukung-ide-bank-khusus-infrastruktur