JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) akan segera menggelar negosiasi mengenai kontrak pengelolaan dan pengoperasian Tol Surabaya-Madura alias Suramadu.
Kepala BPJT, Achmad Gani Gazaly mengatakan, negosiasi ini menyusul terbitnya surat keputusan dari Menteri Pekerjaan Umum (PU) yang mengizinkan proses tender berlanjut walaupun Jasa Marga menjadi satu-satunya perusahaan yang mengajukan proposal untuk menjadi pengelola Tol Suramadu.
“Kita berdoa saja supaya prosesnya cepat. Ini seharusnya mudah. Tetapi kalau tidak ada kesepakatan kontrak maka kemungkinan bisa digelar tender ulang,” kata Gani ketika dihubungi KONTAN, Rabu (7/3).
Sekadar catatan, sebelumnya, ada tiga perusahaan lain yang ikut mengajukan proposal dalam tahap prakualifikasi yang dibuka Januari 2012 lalu. Mereka adalah PT Citra Manggala Nusa Persada, PT Jakarta Lingkar Barat Satu, dan PT Marga Mandala Sakti. Sayang, ketiga perusahaan ini tak mengembalikan dokumen tender. Adapun pemenang tender kali ini akan mendapatkan konsesi selama enam tahun.
Direktur Keuangan Jasa Marga, Reynaldi Hermansjah mengatakan, perseroan saat ini sedang menghitung berapa nilai tender yang akan mereka ajukan. Menurut Reynaldi, Jasa Marga memperoleh pendapatan dari jasa pengelolaan dan pengoperasian jalan tol yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura itu. Sementara pendapatan dari jalan tol akan masuk ke kas negara sebagai pemilik jalan tol.
Pada kontrak pengelolaan dan pengoperasian sebelumnya, untuk masa kontrak 18 bulan, Jasa Marga sebenarnya hanya memperoleh pendapatan Rp 10,8 miliar. Reynaldi mengatakan, saat ini, perusahaan masih mengalkulasi kembali berapa nilai yang akan mereka ajukan pada tender kali ini.
“Nilai sebelumnya adalah harga yang kami tetapkan ketika Suramadu baru beroperasi. Sekarang tentu nilainya berubah, sesuai dengan hasil studi kami setelah selama ini beroperasi,” kata Reynaldi.
Adapun hasil studi yang dimaksud adalah menghitung berapa lalu lintas kendaraan, berapa biaya untuk mengoperasikan tol Suramadu, dan biaya-biaya lainnya.
Hanya 0,22%
Sayang, Reynaldi mengaku belum bisa mengungkapkan berapa nilai yang akan mereka ajukan untuk mengelola jalan tol sepanjang 5.438 meter tersebut. Dia beralasan tidak etis jika perusahaan plat merah ini mengumumkan nilai tender ketika negosiasi masih bergulir.
Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Okke Merlina menjelaskan bahwa jumlah kendaraan yang melintasi tol ini tidak memiliki dampak langsung terhadap pendapatan Jasa Marga secara keseluruhan. Jasa Marga sendiri hanya akan bertanggung jawab untuk melakukan perawatan rutin dan perawatan berkala atas tol tersebut.
Oke mengatakan, tol Suramadu sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar dengan arus kendaraan yang cukup tinggi. “Volume lalu lintasnya mencapai 36.000 kendaraan per hari. Dari jumlah tersebut sekitar 65% adalah kendaraan roda dua,” kata Okke kemarin. Artinya dalam setahun, setidaknya kendaraan roda empat yang melintas di Tol Suramadu mencapai 4,6 juta. Sementara kendaraan roda dua yang melintas mencapai 8,54 juta.
Reynaldi mengatakan, meskipun dari sisi nilai kontrak porsi proyek ini hanya 0,22% dari target pendapatan perseroan di sepanjang 2011, yaitu Rp 4,8 triliun, namun mereka tetap tertarik menggarap proyek ini. Alasannya pun sederhana. “Karena sesuai dengan lini bisnis kami,” katanya.
Saat ini, setiap kendaraan roda empat golongan I yang melintas di tol Suramadu dipungut biaya sebesar Rp 30.000 per sekali melintas. Sementara untuk kendaraan roda dua biaya yang dipungut sebesar Rp 3.000 setiap kali melintas.