JAKARTA: Implementasi kebijakan nasional asas cabotage dan peningkatan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas di laut mendongkrak pengadaan kapal offshore di dalam negeri.
Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan pengadaan kapal untuk penunjang operasi lepas pantai selama 2010 naik 50 unit dibandingkan dengan 2011.
Selama 2011, berdasarkan data yang dikumpulkan INSA, kebutuhan kapal offshore di dalam negeri diproyeksikan mencapai 606 unit, atau naik sekitar 50 unit dibandingkan dengan 2010 sebanyak 556 unit.
Menurut dia, permintaan kapal offshore selama 2011 naik karena sejumlah faktor seperti implementasi asas cabotage .
“Meningkatnya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas di laut dalam rangka memenuhi target lifting minyak juga memengaruhi,” katanya, hari ini.
Carmelita menambahkan ke depan, pengadaan kapal offshore akan diarahkan untuk melaksanakan roadmap kebijakan nasional asas cabotage di sektor hulu migas dimana pada 2011—2015, kebutuhan kapalnya mencapai 80 unit.
Kapal-kapal tersebut terdiri dari kapal yang bergerak di sektor survey seismik, pengeboran dan kontruksi lepas pantai, termasuk untuk penyediaan kapal penunjang operasi offshore jenis tertentu. (arh)