Mendukung Penerapan ISO17025 dengan Manajemen Persediaan Bahan Kimia di Laboratorium PGE Kamojang

Bandung, 25 September 2021

Muhammad Iqbal Alkindi

Bandung – Laboratorium Uji Mutu Kamojang Pertamina Geothermal Energy pada tahun 2019 mendapatkan sertifikat akreditasi yang telah menunjukan kompetensinya sebagai laboratorium penguji dengan menerapkan secara konsisten SNI ISO/IEC 17025:2017 (ISO/IEC 17025:2017). Laboratorium  PGE Kamojang berfokus pada pengujian parameter fluida geothermal dalam wujud cairan dan gas. Dengan terakreditasinya laboratorium dengan ISO 17025, maka laboratorium secara umum mendapatkan manfaat yaitu intergrasi sistem manajemen, peningkatan kualitas dan konsistensi data dari hasil pengujian, serta pengakuan formal sebagai laboratorium penguji yang kompeten.

ISO 17025:2017 memiliki 8 klausul, yaitu:

  1. Ruang lingkup
  2. Acuan Normatif
  3. Istilah dan definisi
  4. Persyaratan Umum
  5. Persyaratan Struktur
  6. Persyaratan Sumber Daya
  7. Persyaratan Proses
  8. Persyaratan Manajemen

Pengendalian persedian mendukung pemenuhan persyaratan ISO klausul 6 & 7. Laboratorium Uji Mutu Kamojang telah melakukan upaya pengendalian persediaan bahan kimia berdasarkan Dokumen Kebijakan KAN (Komite Akreditasi Nasional) tentang Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi; Dokumen Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia –National Research Council of the National Academies, 2010; Merck, Storecard – Mixed Storage of Chemicals; dan SNI 13-3619-1994 tentang Penanganan Tabung Bertekanan. Terkait manajemen persediaan, Laboratorium juga mengembangkan  Standard Opertional Procedure atau dokumen mandiri untuk mengatur hal tersebut yang mendeskripsikan tata cara penerimaan dan pencatatan bahan kimia, penyimpanan bahan kimia, serta penanganan gas bertekanan.

Pengelolaan bahan kimia yang diterapkan di laboratorium yaitu  berupa database bahan kimia berbasis Ms.Excel yang tersimpan di cloud atau intranet perusahaan dengan perlindungan keamanan khusus untuk menjaga kerahasiaan perusahaan sesuai klausul 7.11 ISO 17025 tentang pengendalian data dan manajemen informasi.

Bahan kimia diberikan kode khusus sesuai kriteria dan spesifikasi seperti produsen, ukuran, satuan, tanggal penerimaan, tanggal kadaluarsa, kriteria keberterimaan dan spesifikasi lain yang memudahkan ketertelusuran metrologi sesuai klausul 6.5 ISO 17025/2017. Setiap penggunaan bahan kimia diupdate berdasarkan kode, tanggal, satuan dan keterangan pendukung sebagai rekaman teknis penggunaan bahan kimia yang terkendali sebagai prasyarat klausul ISO 17025. Pada database bahan kimia juga dilengkapi notifikasi apabila bahan bahan tertentu akan mencapai masa kadaluarsa, sehingga personil dapat melakukan pengadaan bahan kimia sebelum bahan kimia memasuki masa kadaluarsa sebagai pemenuhan standar mutu yang dipersyaratkan pada klausul ISO 17025 dapat terpenuhi.

Pada proses Receiving atau penerimaan bahan kimia, terdapat beberapa hal yang dicermati  terkait kuantitas, kualitas, serta aspek keselamatan bahan sesuai dengan dokumen order. Hal-hal yang perlu dicermati yaitu:

  1. Ketersediaan Daftar bahan kimia sesuai dengan dokumen order
  2. Pemahaman terkait risiko dan bahaya bahan kimia
  3. Penggunaan alat pelindung diri yang sesuai
  4. Pemeriksaan kondisi kemasan, spesifikasi, dan tanggal kadaluarsa
  5. Pemeriksaan MSDS (Material Safety Data Sheet) dan COA (Certificate Of Analysisi) terutama untuk material berupa Reference Material (RM).

Pada proses penyimpanan bahan kimia (storage), dilakukan upaya agar bahan kimia aman dan tidak mengalami penurunan kualitas yaitu:

  1. Mempersiapkan lemari dengan rak khusus (shelves) penyimpanan bahan kimia dengan layout yang memudahkan proses mobilisasi
  2. Pemisahan Reference Material dengan bahan kimia lainnya
  3. Penyesuaian persyaratan lingkungan penyimpanan bahan kimia terkait temperatur dan/atau kelembaban.
  4. Ketersediaan daftar bahan kimia pada lemari/rak penyimpanan yang berisi informasi nama bahan dan tanggal kadaluarsa.
  5. Penyimpanan bahan kimia dengan bobot yang berat (lebih dari 2,5 liter), cairan dan bahan korosif pada lemari bagian bawah atau tidak lebih tinggi dari level mata.
  6. Menghindari menyimpan bahan kimia pada lemari asam, kecuali bahan kimia yang sedang digunakan.
  7. Penyimpanan cairan yang mudah terbakar di lemari penyimpanan cairan yang mudah terbakar khusus.
  8. Penempatan bahan kimia di tempat yang tidak terpapar langsung dengan panas atau sinar matahari langsung.
  9. Bahan kimia dapat disimpan secara berkelompok dengan mengacu pada tabel pencampuran penyimpanan untuk penyimpanan bahan kimia jumlah kecil. Tanda (+) menunjukan bahwa dapat disimpan dalam lemari yang sama dan tanda (-) menunjukan bahwa penyimpanan harus dipisahkan.

Penanganan Gas Bertekanan

Upaya yang dilakukan dalam penanganan gas bertekanan yaitu dengan melakukan pemeriksaan tabung gas pada saat penerimaan dan sebelum digunakan. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan inspeksi visual yaitu dengan memastikan kondisi tabung tidak ada goresan, tidak berkarat, memiliki segel utuh, simbol pada tabung terlihat jelas, serta memastikan sungkup tabung dalam keadaan terpasang. Selain pemeriksaan visual, juga dilakukan pemeriksaan dokumen pendukung seperti yang dilakukan pada pemeriksaan bahan kimia dan tabung gas bertekanan harus lulus uji kelayakan tabung.

Pada proses mobilisasi atau pemindahan tabung dilakukan dengan posisi tabung berdiri dan dengan jumlah tabung tidak melebihi kapasitas alat angkut. Tidak melakukan proses pemindahan tabung gas dengan cara menyeret, menggelindingkan dan menggunakan alat angkut magnit.

Dalam penyimpanan tabung gas, perlu diperhatikan untuk dilakukan penyimpanan di tempat khusus dengan pagar atau tali khusus sesuai dengan ketentuan aspek HSSE. yang tidak terkena panas atau sinar matahari langsung, tidak lembab, dan tidak korosif. Perlu diperhatikan untuk menempatkan tabung gas oksigen dengan jarak minimum 6 meter dari tabung gas lainnya yang mudah terbakar yang berada dalam satu ruangan.

Tantangan

Tantangan selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam pengendalian persediaan demi mendukung ISO17025 adalah menjaga sumberdaya yang tersedia sesuai standar kualitas secara keberlangsungan. Dimana hal ini membutuhkan komitmen seluruh pihak dari low hingga top manajemen laboratorium.