Organda desak pembenahan infrastruktur lalu lintas

JAKARTA: Pelaku usaha angkutan darat mendesak pemerintah menuntaskan pembenahan infrastruktur daerah padat lalu lintas secara komprehensif yang selama ini telah memperlambat arus mudik dan membahayakan pengguna jalan.

Ketua Umum Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Eka Sari Lorena Soerbakti mengatakan pembenahan infrastruktur daerah padat lalu lintas akan mengurangi potensi kecelakaan selama Lebaran.

Daerah padat lalu lintas tersebut antara lain jalur Nagreg, Pantai Utara (Pantura), Pamanukan.

“Kesiapan infrastruktur jalan seharusnya dituntaskan secara komprehensif agar tidak memperlambat arus mudik,” katanya kepada Bisnis hari ini.

Hingga dua hari menjelang Lebaran, Kementerian Pekerjaan Umum masih mencatat titik yang memerlukan kehati-hatian serius saat melintasinya seperti Simpang Jomin yang merupakan titik temu antara Tol Cikampek dengan jalan nasional.

Selain itu, terdapat lebih dari 40 pasar tumpah di sepanjang jalan Pantura dengan 25 diantaranya ada di Jawa barat. Selain itu, di Gentong sekitar 20 KM Nagreg, jalur selatan di Cibaliung dari Merak menuju selatan melintasi Cilegon—Cibaliung.

Kementerian PU sendiri saat itu meminta agar pengguna kendaraan agar ekstra hati-hati di pintu keluar Tol Pejagan karena adanya pintu perlintasan kereta api.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan mencatat jumlah korban meninggal akibat kecelakaan selama berlangsungnya angkutan Lebaran hingga hari ini mencapai 633 orang.

Secara keseluruhan, jumlah kejadian kecelakaan selama berlangsungnya angkutan Lebaran mencapai 3.818 kejadian. Dari jumlah itu, tercatat korban yang meninggal dunia mencapai 633 orang, sedangkan korban luka berat tercatat 1.068 dan luka ringan 2.650 orang. (sut)