BATAM: PT Pelindo II dan Pemprov Batam berencana membangun pelabuhan baru di Pulau Tanjung Sauh, dengan nilai investasi diperkirakan Rp7 triliun, dan kapasitas area seluas 2 kilometer.
Rencana pembangunan proyek itu dituangkan dalam kesepakatan kerja sama (memorandum of understanding) yang ditandatangani di Batam hari ini.
Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino mengatakan dari total kebutuhan investasi itu, PT Pelindo II setidaknya akan mengalokasikan dana sebesar Rp4 triliun, sedangkan sisanya berasal dari equipment.
“Untuk sumber dananya bersifat eksternal financing, bisa dari perbankan, atau obligasi perusahaan. Atau juga dari rencana listing kita,” ujarnya di Batam Senin 30 Januari 2012.
Dia mengatakan untuk tahap pertama, pembangunan akan dilakukan sepanjang 2 kilometer dengan perkiraaan kapasitas sebesar 4 juta Teus. Saat ini rencana proyek sedang masuk dalam tahap studi kelayakan dan diharapkan akan rampung dalam 3 bulan.
Sedangkan rencana konstruksi diharapkan bisa dimulai akhir tahun ini juga, dengan masa pembangunan sekitar tiga tahun. Jika proyek sukses berjalan, lanjutnya, pengembangan pelabuhan bisa diperluas menjadi tujuh kilometer dengan kapasitas sebesar 7 juta teus.
Menurut dia, pembangunan pelabuhan itu bertujuan untuk melayani aktivitas bongkar muat barang dalam perdagangan internasional. Selama ini, aktivitas bongkar muat barang di kawasan Selat Malaka di dominasi oleh pelabuhan di Singapura dan Malaysia.
Selain itu pelabuhan Tanjung Sauh diharapkan menjadi pelabuhan berstandar internasional, dan menjadi pusat bongkar muat perdagangan di Selat Malaka. Pada akhirnya, mampu meningkatkan arus perdagangan di daerah Batam, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Batam Mustafa Wijaya mengatakan untuk rencana pembangunan pelabuhan itu mereka akan mengajukan usulan penerapan free trade zone di Pelabuhan Tajung Sauh.
Tujuannya, katanya, untuk meningkatkan daya saing dengan pelabuhan diluar negeri sekaligus agar lebih banyak menarik kapal peti kemas yang berlabuh disana. “Tugas kami mempercepat izin free trade zone, sekarang sedang terus kami jajaki,” katanya.
Ditemui ditempat yang sama, Direktur Perencanaan Badan Pengembangan Batam Istono mengatakan dalam kerjasama tersebut, pemprov Batam rencananya akan menyediakan kebutuhan lahan untuk pembangunan pelabuhan dan sarana prasarana.
Menurut dia, kebutuhan lahan untuk pembangunan pelabuhan Tanjung Sauh diperkirakan mencapai hingga 300 hektare. Adapun Pelindo nantinya berfungsi sebagai operator pelabuhan tersebut.
Selain melaksanakan kesepakatan dengan Pemprov Batam, Pelindo II juga hari ini menandatangani kesepakatan dengan Pemprov Lampung untuk pengembangan Pelabuhan Batu Balai di Kabupaten Tenggamus Provinsi Lampung.
Disamping rencana pengembangan, kerja sama itu meliputi pelaksanaan dalam hal penyiapan kerja sama pemanfaatan lahan dan Perairan Milik Pemerintah Provinsi Lampung di Lampung Selatan, penyiapan kerja sama pelayanan sarana penunjang kepelabuhanan di Pelabuhan Panjang.
Di Batam sendiri, Pelindo juga menjalin kerja sama dengan Badan Pengusahaan dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam tentang Penyiapan Rencana Kerjasama Penyediaan Fasilitas Kepelabuhanan di Batam. (bas)
www.bisnis.com