Pemerintah Jokowi-Ma’ruf mengesahkan peta Okupansi Naisonal di Bidang Logistik dan Supply Chain. Peta okupnasi ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 26 Tahun 2012 mengenai cetak biru pengembangan sistem logistik nasional.
Sekretaris Kementerian Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menyadari, sumber daya manusia (SDM) menjadi komponen yang paling penting terutama SDM yang kompeten dan profesional, mulai dari tingkat operasional sampai dengan tingkat manajerial. Hal tersebut menjadi salah satu kunci utama dari penggerak perbaikan logistik nasional nasional.
“Kita sepakat untuk mengesahkan peta okupansi nasional di bidang logistik dan supply chain. Yang disaksikan wakil asosiasi di bidang logistik maupun perwakilan dari pelaku logistik dan industri manufaktur yang terkait dengan logistik dan supply chain,” kata dia dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Peluncuran Peta Okupansi Nasional Bidang Logistik dan Supply Chain, di Kantornya, Jakarta, Selasa (9/3/2021)
Dia menjelaskan, penyusunan peta okupasi ini dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari perusahaan industrinya, industri manufaktur, asosiasi dan juga penyedia jasa logistiknya. Bahkan tidak lupa melibatkan teman-teman dari akademisi serta lembaga pelatihan dan juga lembaga sertifikasi.
“Peta okupansi ini kita harapkan akan menjadi salah satu instrumen yang sangat penting di dalam pengembangan SDM kita terutama di bidang logistik sebagaimana kita sebutkan di awal,” jelasnya.
Data okupansi dan supply chain ini berisi informasi dari jabatan-jabatan pekerjaan yang ada di sektor logistik, yang menjadi instrumen dan sumber informasi untuk mendukung proses link and match antara kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasi dengan skill yang dibutuhkan oleh dunia industri.
Okupansi ini selanjutnya diharapkan juga akan menjadi referensi nasional pertama bagi kementerian lembaga teknis dalam melakukan penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang logistik. Untuk teman-teman di dunia usaha, ini diharapkan di dalam rangka pengembangan karir profesional SDM logistik dan supply chain dan proses perencanaan serta rekrutmen SDM yang berbasis kompetensi.
Sementara, bagi teman-teman lembaga pendidikan dan pelatihan ini akan bermanfaat dalam pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran supaya menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan industri. Dan bagi teman-teman LSP sendiri ini akan bermanfaat betul skema sertifikasi yang akan digunakan sebagai rujukan untuk menyusun materi uji kompetensi menyediakan tenaga pengujian atau sensor di dalam melakukan asesmen.
Dia menambahkan, di dalam penyusunan peta okupasi ini, tim penyusun sepakat untuk fokus pada tiga kegiatan utama di bidang logistik dan supply chain. Pertama proses pengadaan, kedua proses penyimpanan dan ketiga adalah proses pengiriman
Untuk tahap pertama disusun sebanyak 38 okupansi. Tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan okupansi lainnya. Sebab saat ini masih belum teridentifikasi mengingat okupansi di berbagai perusahaan ini bersifat sangat dinamis.
“Kami mendorong para pihak yang berkepentingan seluruh pemangku kepentingan untuk terus mengembangkan pada akhirnya kita akan dapat mematahkan pada okupansi pada setiap simpul di dalam proses logistics supply chain dari hulu ke hilir secara komprehensif,” jelasnya.
Dia menyadari pandemi ini banyak hal memaksa kita untuk berubah termasuk sektor logistik supply chain dan juga termasuk SDM di bidang logistik dan supply chain. Karena itu di dalam membangun optimisme menatap ekonomi ke depan penetapan peta okupnasi nasional untuk bidang logistik dan supply chain ini menjadi penting.
“Hari ini saya pikir kita sama-sama berkomitmen untuk mendorong pengembangan SDM di bidang logistik supply chain. Kita awali sama-sama dengan mengesahkan dulu pernah okupansi nasional di bidang logistik dan supply chain melalui pengesahan peta okupansi nasional di bidang logistik dan supply chain ini.
“Kita berharap semoga kedepan SDM di bidang logistik nasional akan semakin berkualitas mempunyai kompetensi yang tinggi dan berdaya saing tinggi serta pasti intinya akan bermanfaat besar untuk mendorong perekonomian nasional kita,” sambung dia.