Bandung, 15 April 2021
Bandung – Pusat Studi LOGIC Universitas Widyatama kembali menyelenggarakan kegiatan workshop dibidang Logistik dan Supply Chain Management untuk mendukung ketercapaian Visinya menjadi lembaga pelatihan dan konsultasi terkemuka di Indonesia pada tahun 2022 dalam bidang logistics and supply chainyang senantiasa mampu mengadaptasi tuntutan global. Kegiatan ini dihadiri oleh 95 peserta dari berbagai institusi dan perusahaan seperti Universitas Widyatama (UTama), Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia (STMLOG), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Universitas Pertamina, Politeknik Pos Indonesia, Universitas Nasional Pasim, PT. Bintang Toedjoe, PT. Samudera Teknik Makmur, dan AP Moller Maersk Damco.?yang diselenggarakan pada tanggal 10 April 2021 secara daring.Outbound Logistics adalah suatu proses yang berkaitan dengan pemindahan dan penyimpanan produk dari lini produksi ke end user dan memegang peran penting dalam hubungan supplier dengan customernya. Terdapat 3 hal penting dalam Outbound Logistics Management, yaitu Order Handling, Storage System, dan Delivery Control. Salah satu tools untuk mengendalikan pengiriman adalah dengan membuat SOD (Shipping Operation Diagram). SOD adalah sebuah diagram yang memperlihatkan kapan informasi dari customer diterima, kapan part harus disiapkan dan kapan part harus dikirim, hingga part tersebut tiba di customer dengan jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, dan waktu yang tepat. Materi yang dibahas pada workshop ini adalah mengenai definisi Toyota Production System, Definisi Outbound Logistics, Ruang Lingkup Outbound Logistics, dan latihan membuat SOD.
Workshop dengan judul Outbound Logistics Management in Toyota Production System ini difasilitatori oleh Bapak Kievean K Dharmawan dari PT. Inti Ganda Perdana (Astra Otoparts Group). Menurutnya, terdapat 3 hal penting dalam Outbound Logistics Management, yaitu Order Handling, Storage System, dan Delivery Control dan Menurutnya, untuk membuat SOD, sebuah perusahaan harus menerapkan konsep JIT (Just In Time) yang merupakan konsep produksi atau distribusi barang sesuai kebutuhan customer dengan tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat produk dengan cara menggunakan metode Pull System yang direflesikan dengan kartu kanban seperti berikut:Order Handling
Proses pengolahan informasi terhadap customer order dari saat informasi diterima, barang disiapkan dari finished good store, hingga dikirim ke customer sesuai jenis, jumlah dan waktu yang tepat. Customer Order di Manufaktur ada 3 tipe yaitu:
- Schedule
- Kanban Cyclic
- Electronic Kanban
Storage System
Store dibutuhkan untuk mengakomodasi permintaan customer terhadap lead time distribusi barang dari produksi, agar saat customer order tetap bisa terpenuhi
Prinsip Just in Time -> Store Harus ada, dengan Jumlah yang optimal
Store harus memiliki 3 syarat utama yaitu:
- Min-Max
- Address
- First In First Out (FIFO)
Delivery Control
Delivery Control berfungsi agar part yang telah disiapkan dapat dikirimkan tepat model, tepat jumlah, dan tepat waktu, sesuai customer order. Dalam Manajemen Outbound Logistic, ada beberapa Tools yang digunakan untuk memudahkan control, sehingga jika ada abnormality akan dengan mudah cepat diketahui dan pada akhirnya tidak menyebabkan delay ke customer.
Shipping Operation Diagram (SOD)
Sebuah diagram yang memperlihatkan kapan informasi dari customer diterima, kapan part harus disiapkan, dan kapan part harus dikirim, hingga part tersebut tiba di customer.
Kesimpulan dari penerapan SOD adalah:
- Outbond Logistics adalah hal yang sangat berkaitan dengan customer, pentingnya untuk tetap menjaga performance disana, karena dampaknya akan langsung dirasakan oleh Customer
- Visualisasi dan Control adalah hal penting untuk menjaga performance tersebut agar bisa Just in Time, hal ini dibantu dengan tool tool yang sesuai Agar pada akhirnya kita
- Dapat Mengirimkan Barang Sesuai Kebutuhan, Sejumlah Kebutuhan, Dan Waktu yang dibutuhkan