JAKARTA: Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur baik sarana maupun prasarana transportasi guna mereduksi jumlah kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan balik Lebaran tahun depan.
Data dari Kementerian Perhubungan mencatat jumlah kecelakaan sejak 23 Agustus hingga 3 September 2011 mencapai 3.539 atau meningkat 142% dibanding 2010 sejumlah 1.460 kasus kecelakaan. Belum pula, jumlah korban tewas kian tinggi tahun ini sebesar 587 jiwa atau naik 78,96%.
Danang Parkesit, Ketua Umum MTI, mengatakan keselamatan transportasi pada Lebaran tahun depan harus menjadi prioritas utama pemerintah.
Pemerintah, imbuh dia, perlu menyediakan sejumlah fasilitas jalan seperti guard rail, lampu marka, serta penambahan separator.
“Penyediaan lampu marka bisa mengurangi fatalitas. Selain itu pemerintah juga perlu menambah sejumlah separator jalan di jalur Pantura,” ungkapnya kepada Bisnis hari ini.
Danang menambahkan ketimpangan infrastruktur jalan antara jalan nasional dan jalan provinsi dan kabupaten juga harus diperhatikan. Ketimpangan infrastruktur jalan berpotensi mengakibatkan kecelakaan.
“Ketimpangan kelayakan jalan itu harus diwaspadai oleh pengguna jalan terutama yang memacu kendaraan di atas 50 km/jam,”jelasnya.
Selain itu, menurut Danang, pemerintah juga perlu mendorong percepatan optimalisasi kapasitas sejumlah prasarana seperti bandara, stasiun, dan pelabuhan. Dia menilai sejumlah prasarana di Indonesia sudah tidak mampu lagi menampung peningkatan kapasitas penumpang.
“Dengan atau tanpa Lebaran, prasarana yang kita punya sudah overcapacity.” (arh)