JAKARTA: Pemerintah perlu menjamin industri pembiayaan maupun perbankan memberikan insentif berupa kredit berbunga rendah guna mendukung revitalisasi armada truk sebagai salah satu penunjang perbaikan ongkos logistik nasional.
Edy Sarwono, pengamat transportasi dan logistik, mengakui revitalisasi truk merupakan salah satu solusi untuk menekan biaya logistik menjadi 10% pada 2015.
Dia berharap revitalisasi truk akan memberikan jaminan muatan yang lebih besar, usia kendaraan yang masih segar, serta kecepatan yang lebih baik.
Meski begitu, Edy menilai persoalan revitalisasi angkutan truk tidak hanya menyangkut besaran bunga kredit yang hingga kini masih di atas 15%. Dia berharap industri otomotif perlu mendukung untuk mereduksi harga setiap unit truk yang dinilai menghambat investasi.
Pengusaha khawatir agen penjualan truk memanfaatkan keadaan dengan bermain harga. Bahkan, menurut Dia, bulan depan akan ada kenaikan harga truk antara Rp10 juta-Rp15 juta per unit. Hingga saat ini harga satu unit truk mencapai Rp600-800 juta per unit.
“Dunia usaha akan kesulitan berkembang kalau harga truk terus melambung,”tegasnya.
Edy berharap Kadin selaku mitra pemerintah perlu menyinggung sejumlah permasalahan lain seperti infrastruktur, regulasi, pungutan liar serta subsidi bea masuk unit dan spare part truk.
Selain itu, sambung Dia, Kadin bisa memfasilitasi koordinasi interdepth antardepartemen sehingga akan memberikan solusi yang lebih terintegrasi.
“Kita semua sudah tahu semua permasalahan ini ada, solusinya pun sudah ada, yang belum ada implementasinya,”ungkapnya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) akan meningkatkan investasi kapasitas produksi truk barang mencapai 60.000 unit/tahun guna mendukung revitalisasi penunjang logistik.
Bambang Subijanto, Wakil Ketua Umum Gaikindo, mengatakan 41 perusahaan yang merupakan anggota Gaikindo mengaku siap mendukung revitalisasi penunjang logistik. Menurutnya, Sejumlah perusahaan akan memproduksi kendaraan angkutan barang dengan gross vehicle weight di atas 10 ton.
Sepanjang Agustus tahun ini, Bambang mengungkapkan produksi truk angkutan barang mencapai 13.553 unit terdiri dari 8.855 unit untuk truk dengan GVW di atas 24 ton dan sisanya 10-24 ton.
“Produksi tersebut berangsur-angsur pulih setelah gempa dan Tsunami di Jepang,”ujarnya hari ini.
Menurut Bambang, jenis angkutan barang yang diproduksi oleh perusahaan anggota Gaikindo seperti tanker, dump truk, cargo, traktor head, dan truk peruntukkan khusus lainnya. Bambang berharap produksi angkutan truk terus meningkat tajam sehingga mencapai target 60.000 unit pada 2012. (api)