Trans Jabar Garap Tol Ciawi-Sukabumi

BOGOR: PT Trans Jabar Tol mulai menggarap pembangunan fisik jalan tol Ciawi-Sukabumi tahap I sepanjang 14,6 km yang membentang antara Ciawi-Cigombong.

Pencanangan pembangunan (ground breaking) ruas jalan tol tersebut dilakukan oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan beserta jajaran komisaris dan direksi Trans Jabar Tol di Kampung Cukanggaleuh RT 005/05 Desa Ciherang Pondok, Kab. Bogor, hari ini.

Aswan Sunoto, Chief Commercial Officer PT Trans Jabar Tol, mengatakan pihaknya akan segera merealisasikan proyek tersebut meskipun pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol tersebut baru mencapai 33,55 hektare atau sekitar 25% dari total pengadaan tanah ruas tol tahap I seluas 134 hektare.

Dia menargetkan proses pembebasan lahan untuk proyek tol tahap I tersebut akan rampung pada pertengahan 2012.

“Total kebutuhan dana untuk proyek tahap I mencapai Rp424 miliar. Kami sudah mendapatkan dana dari Badan Layanan Umum [BLU] sebesar Rp420 miliar untuk membebaskan lahan tersebut,” katanya, hari ini.

Tol Ciawi-Sukabumi merupakan bagian dari tol Trans Jawa yang sudah dicanangkan pada 1996. Akan tetapi, situasi menjadi tidak mendukung pada 1997 karena krisis ekonomi yang menyebabkan proyek tersebut terhenti.

Pada 2005, proyek tol ini kemudian menggeliat kembali. Pada 2007, Trans Jabar Tol mengambil proyek dari konsorsium pemegang proyek sebelumnya.

Pemerintah sempat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sekitar 24 proyek jalan tol, salah satunya Ciawi-Sukabumi. Dampak dari evaluasi tersebut berimbas pada perubahan rencana proyek seperti pada konstruksi. Hasil evaluasi menyebutkan tol Ciawi-Sukabumi lulus evaluasi pada 2011.

Menurut rencana, tol Ciawi-Sukabumi sepanjang total 54 km akan terbagi ke dalam empat tahap. Tahap I Ciawi-Cigombong 14,6 km. Tahap II Cigombong-Cibadak (11,9 km), tahap III Cibadak-Sukabumi Barat (13,7 km), dan tahap IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur (13,4 km).

“Total kebutuhan lahan untuk 54 km mencapai Rp789 miliar. Sedangkan nilai investasinya mencapai Rp7,7 triliun,” ujarnya.

Bupati Bogor Rachmat Yasin menilai penting realisasi tol Ciawi-Sukabumi mengingat arus lalu lintas yang sudah cukup parah pada jalur Sukabumi-Bogor-Jakarta.

Menurut dia, jalur tersebut merupakan jalur vital bagi angkutan barang seperti hasil industri dan perkebunan.

“Dengan pencanangan ini akan menjadi kepastian pembangunan jalan tol. Ini juga merupakan buah kerja keras aparatur pemerintahan di bawah seperti camat dan kepala desa yang turut mendukung pembangunan jalan tol,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan ruas tol Ciawi-Sukabumi merupakan salah satu ruas tol yang sedang digenjot pembangunannya di Jabar.

Setelah Ciawi-Sukabumi terwujud, dia bergarap tol dalam kota di Bandung dan Cileunyi-Sumedang-Dawuan dapat pula segera dikerjakan.

“Kalau sudah menyambung seluruh ruas tol di Jabar maka akan menjadi ruas tol terpanjang di Indonesia. Dalam proses perekonomian termasuk di Jabar, keberadaan ruas jalan tol menjadi bagian yang sangat penting,” katanya.

Direktur Utama Jasa Sarana Soko Sandi Buwono mengatakan proyek tol mengalami perubahan cukup signifikan setelah pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memasukkan skema interchange di kawasan Caringin. “Padahal sebelumnya pembangunan interchange tersebut tidak masuk dalam rencana awal bisnis perusahaan dalam menggarap jalan tol tahap I.”(faa)